Silahkan Sepelekan Tips Keuangan untuk Pengantin Baru Ini Kalau Mau Finansial Keluarga Ambruk


Pengantin baru biasanya masih dilanda euforia saat pacaran. Penginnya berdua terus ke mana-mana.
Ke mal berdua, makan berdua, paling waktu di kamar ganti pas pusat belanja aja gak berdua. Si cowok nungguin di luar sambil mainan hape dengan wajah pengin cepet pulang.

Kebiasaan berdua-dua ini gak hanya dilakukan saat senang-senang. Yang paling bikin males juga harus dilakukan berdua, yaitu ngeluarin duit bulanan.

Mungkin dulu si cowok yang rajin bayarin buat ini-itu. Kalau udah nikah, pengeluaran itu jadi ditanggung bersama. Kalau si cewek gak mau nanggung ya gak usah nikah.

Makanya tips keuangan untuk pengantin baru itu penting. Ini juga jadi salah satu syarat penting buat nikah selain punya duit. 

Kalau gak ada pengetahuan dasar dalam soal pengaturan keuangan keluarga lalu tiba-tiba nikah, bisa ambruk keluarga itu dilanda masalah finansial. Tips keuangan untuk pengantin baru ini mungkin bisa dijadikan panduan buat kita yang memerlukannya.

1. Saling terbuka

Jangan sampai cuma saling terbuka untuk yang enak-enak doang. Yang gak enak juga harus diceritakan.
Kalau punya usaha dan lagi seret, ya diceritakan. Biar bisa sama-sama ngirit dan mengingatkan agar pengeluaran gak membengkak
Apalagi jika ada rezeki nomplok. Kasih tahu lah pasangan biar bisa ditentuin bareng, mau dipakai apa rezeki itu. Apa mau ditabung, buat nambahin modal usaha, atau mau diabisin langsung. Terserah, yang penting ngomong.
Terus kalau ada rencana nyatuin rekening, kasih tahu saja. Apa punya rekening satu doang atau dipisah-pisah antara istri dan suami serta khusus buat keluarga. 

2. Tentukan manajer keuangan

Kapal segede bangkong kalau nakhodanya gak cihuy gak bakal sampai tujuan itu kapal. Sama kayak keluarga. Kalau manajer finansialnya gak yahud, target keuangan keluarga sukar dicapai.
Itu sebabnya harus ditentukan siapa yang bakal mengatur keuangan keluarga. Tugas utama manajer ini bikin bujet dan memastikan bujet itu pas dengan kondisi keuangan.
Disarankan hanya ada satu yang berwenang jadi manajer, misalnya istri. Nah, suami di sini bisa berperan sebagai pengawas.

Jadi, saat sang manajer tampaknya salah langkah, pengawas bisa turun tangan untuk memberi tahu. Tapi bukan berarti pengawas campur tangan melulu. Namanya saja pengawas, ya tugasnya mengawasi, bukan ikut-ikutan ngurus.

3. Mau dibawa ke mana

Kalau nakhoda udah ada tapi gak tahu tujuan kapal sama juga boong. Karena itu, tentukan target jangka pendek dan panjang keuangan keluarga.
Target jangka pendek misalnya beli rumah atau kendaraan dengan cara kredit. Sedangkan contoh target jangka panjang adalah menyiapkan biaya kelahiran sampai pendidikan anak.

4. Kubur ego

Dalam keluarga, komunikasi adalah nomor satu. Komunikasi ini harus berjalan dua arah, artinya suami-istri saling mengungkapkan pendapat.
Jadi, gak ada waktu buat nonjolin ego. Setiap kali ada masalah, harus dikomunikasikan dan dicarikan jalan keluar bersama. Begitu juga saat hendak melakukan sesuatu yang mempengaruhi finansial keluarga.

Misalnya suami merasa perlu membeli produk asuransi A, sedangkan istri lebih pilih asuransi B. Masing-masing punya alasan sendiri.
Ini waktunya buat duduk bersama dan tukar pendapat. Temukan kelebihan dan kekurangan masing-masing pilihan. Siapa tahu dalam diskusi itu malah muncul pilihan asuransi C, yang sama-sama dirasa tepat dan pas dengan kebutuhan
Itulah empat tips keuangan untuk pengantin baru. Tips ini tentunya cuma bersifat saran. Tips yang satu mungkin berhasil buat satu pasangan, tapi di pasangan lain gak. Begitu juga sebaliknya.
Tapi kalau sudah sadar bahwa pengantin baru harus mengatur keuangan keluarga bersama, itu udah bagus banget. Tinggal mengaplikasikan ide saja tentang bagaimana memastikan pengaturan itu berjalan dengan lancar dan gak bikin keuangan keluarga ambruk.


Sumber: duitpintar.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menjadi Investor atau "Trader"

Pengertian Saham

Motivasi Investasi